Cari Blog Ini

Kamis, 24 April 2014

Pisau Mengores Erik



Pisau mengores erik..
   Sejak kita pacaran, aku tau pasti perasaan aku ke kamu rik, terlebih lagi aku tau seberapa besar sayang kamu ke aku, tapi ketakutan terbesarku adalah aku takut kehilangan mu, meskipun aku sadar, kalau kamu juga pasti bakal ninggalin aku, aku hamil…. Ada janin di dalam perut ku sekarang. 2 bulan… disini ‘
        Perih hati erik waktu kembali mengingat kata kata itu, kata kata fina beberapa hari yang lalu yang sempat membuat nya seakan mati rasa, meskipun rasa itu sudah 4 tahun ia bangun dan dia pertahan kan, dia sangat menyayangi fina, tetapi perempuan itu malah menghianati kepercayaan erik, menghianati hubungan mereka, dan fina memilih pergi dari hidup erik, karna satu alasan, bukan karna fina tidak mencintai nya, tapi karena, janin orang lain yang tenggah ada di perut nya sekarang
        ‘bangsat! Dasar lo fina sialan!!! Anjing!!@#$@#@#
Erik emosi ga karuan, dia melempar asbak yang kami beli sewaktu liburan tahun kemaren, asbak itu pecah berhamburan di lantai, sama seperti hatinya, baru kali ini aku melihat dia punya kemarahan dan kemurkaan yang sedalam itu kepada fina, tapi justru orang itu yang berperan besar membuat dirinya terluka,
        “kenapa mesti kamu fin? Kenapa mesti kamu??!!!aaaaaaaanjiiiiiiiinggggg@##@#”
Erik betul betul tidak bisa terima. Seandainya perempuan yang membuat pengakuan itu teman dekat perempuan nya, mungkin dia tidak akan sedepresi ini, bahkan mungkin dia tidak akan begitu peduli, tapi perempuan ini FINA, wanita yang membuat nya merasa berharga, perempuan yang sudah mengisi hidup nya selama bertahun tahun,  perempuan yang bisa membuat erik merasa kesetrum saat melihat senyum nya, dan fina adalah satu satunya perempuan yang dapat mengerti persis apa kemauan erik, fina, the one and only yang membuat erik merasakan apa itu hidup dan cinta sesungguh nya,
        Erik mengambil dompetnya, lalu mengeluarkan foto fina yang ia simpan disitu, dia menatap wajah polos itu, lama, dalam, terluka. Patah hati.  Betul betul patah hati, sakit. Hanya itu yang paling ia rasakan saat ini, bukan hanya karna hubungan nya yang sudah berakhir, terlebih karna mereka saling mengetahui betul perasaan masing masing tapi terpaksa harus saling melepasan, erik mengusap ngusap wajah fina di foto itu, dengan telunjuknya, tiba tiba terbayang senyuman manis fina, dia terbayang tertawa lepas dan renyah nya fina, dia terbayang ketika mereka bertemu 3 bulan sekali, dan terbayang betapa baghagia nya ketika fina menunggu nya di bandara,  dan banyak sekali hal yang ia ingat ketika melihat foto perempuan itu
        Izin kan aku selalu menjadi udara yang kau hela
        Yang tak pernah tau jalan untuk pergi dari mu
        Karena di dekat mu lah aku merasakan dunia. Dunia yang fana
                    Dia terbayang semua tentang fina…
Dan seketika air mata erik menguyur, jatuh, lalu membasahi foto yang tenggah ia pegang, dengan rasa sendu, se sendu lagu yang akhir akhir ini menjadi soundtrack di winamp playlist nya dan lagu ini mewakili semua perasaan dan kata yang tak terucapkan di dalam lubuk hati erik,
        Sebelum nya tak ada yang mampu, mengajak ku untuk bertahan dikala sedih,
Sebelum nya kuikat hati ku, hanya untuk aku se orang
        Sekarang kau disini, hilang rasanya
Semua, tangis kesedihan,
Kau buat aku bertanya, Kau buat aku mencari,,
Akan rasa ini, aku tak mengerti, akan kah sama jadinya,
Bila bukan kamu, lalu senyum mu menyadarkan ku
        Kau lah cinta pertama dan terakhir ku.
Bila suatu saat kau harus pergi, jangan paksa aku tuk cari yang lebih baik
Karena senyum mu, menyadarkan ku,
KAU LAH CINTA PERTAMA DAN TERAKHIR KU.

       Fin , sherina aja tau gimana perasaan aku ke kamu, gimana perih nya di tinggalin, gimana ancurnya harus ngelepasin orang yang di sayangi, dia tau, fin. Dia mengerti seperti apa rasanya, sakit fin, sumpah sakit banget !”
        Kali ini erik hanya diam dan bernapas. Lirik lagi  kau cinta pertama dan terakhir ku tadi masuk perlahan lahan ke hati nya, bukan untuk ber senandung disitu, tapi untuk memukul mukul bagian dinding nya untuk membuat erik semakin kesakitan,  hatinya kini hancur, remuk, bak bubuk, kalau masih ada yang utuh, erik tidak memiliki nya lagi, hatinya telah pergi
        Dan fina telah membawa pergi sebagian dari hati erik yang utuh itu,
Erik kembali berpindah duduk, kali ini dia duduk di depan computer, dia melihat ada email masuk yang pemberitahuan nya masuk ke hp nya melalui sms, perlahan dia buka email nya, dan benar saja email itu dari FINA!
 Dear erik..
   Yang paling berat dari mencintai seseorang adalah ketika kita harus melepaskan orang itu, sakit, sakit banget, andai tuhan tidak menciptakan pertemuan satu paket dengan perpisahan, aku yakin ini tidak akan terjadi.  Dan aku yakin saat dimana kamu baca email aku ini, seharus nya kamu lagi bareng aku. Kalau ngga kita sedang skype an melepas rindu, sambil kamu nyanyiin aku lagu baru kamu tiap minggu nya, semua indah, seandainya kita tidak harus mengikuti perpisahan,
   Tapi tuhan berhak mentukan, bukan? Tidak hanya sesuatunya, dan aku yakin ini adalah jalanya, meskipun di posisi ini aku yang salah, aku yang bodoh, aku yang merasakan penyesalan paling besar, terlebih karena tau betapa dalam rasa ini buat kamu,
   3 hari yang lalu laki laki yang menghamili ku datang kerumah, dan ia sangat menyesal, dia minta maaf, dan dia juga mau bertanggung jawab,  dia berjanji bahkan kita bisa mulai lagi dari awal, kita memang harus memulai rik. Karena keadaan kita tidak lah lagi sama, dan permulaan itu adalah hal yang menyakitkan, karena aku harus kehilangan kamu, bukan hanya kamu, tapi kebiasaan yang biasa kita lakukan bersama, tidak hanya makan es krim di atas jembatan sambil bercengkrama, duduk di café favorit sampai larut malam, maafin aku ya, maafin aku karna udah menjadi orang yang paling mengecewakan buat kamu, maafin aku karna udah jadi orang yang paling jahat buat kamu, maafin aku kalau udah ngelanggar janji aku, yang engga bisa selalu bersama kamu, maafin aku rik, maafin.. mungkin kita engga bakal bisa bersama,  tapi tuhan sudah cukup memberikan aku kesmpatan untuk mengerti bahwa aku mendapat kan yang belum tentu orang lain bisa dapatkan, aku harap kamu bisa mengerti rik,  terkadang apa yang baru sebentar saja kita miliki, bisa saja itu adalah hal terindah yang pernah kita miliki selamanya,  dan aku bersyukur, walaupun tidak lama, aku pernah menjadi bagian dari hari hari kamu, kamu hal terindah dalam hidup ku

   Erik menanggis kembali, air mata itu di bebaskan nya keluar,  mau tidak mau erik harus merelakan fina, luka itu tetap saja menyakitkan, dan erik tak tau apakah ada dokter hebat yang bisa menyembuhkan penyakit nya,.
        Erik menutup email nya yang sudah selasai ia baca, dia membayangkan fina yang berjalan sambil di tuntun oleh calon suaminya dengan perut yang semakin membesar, pemandangan yang erik lebih suka apabila dia yang berada di posisi orang itu,  membayangkan itu perih hatinya semakin menguat, dia memejamkan  matanya, mencoba membubaran rasa sakit yang menghujam nya, tapi tetap saja tidak berhasil, dan dia berkata pelan,      
         tuhan memberikan aku kesempatan untuk mencintai fina, dan sekarang waktunya aku berlapang dada dan ikhlas untuk melepas kan fina untuk bahagia dengan orang lain, aku teteap bahagia walau bukan dengan ku, “
        Erik membatin dalam hati, ada doa yang di ucapkan nya di situ, meskipun dia tidak yakin apakah dia akan teteap akan mendapatkan kegelapan setelah ini,.
        Erik berdiri dari duduk nya, kemudian berlalu meninggalkan aku yang sepi sendiri, entah kenapa, seraya mulut nya berkata “kamu juga hal trindah dalam hidup ku. Fin…

Seperti si kuning dan pink..
         Siang itu PEP alias pameran electronic provinsi cukup sesak di sebuah mall, aku, erik dan arin  adalah 3 dari penggunjung yang memadati pusat barang barang electronic itu, kami berdiri di sebuah etalase handycam,   jika di perhatikan muka kami bertiga seperti kembar SIAM ketika sedang ngeliatin barang barang yang di pajang , MUSUR “muka sur”
        “duh  jod, aku horny lihat mini dv yang ini” Erik menunjuk handycam Samsung-PCR87 yang berwarna hitam legam, mukanya boros, jari telunjuk nya terus menerus menyentuh etalase kaca itu,
        Kalau aku sih birahi tingkat tinggi ngeliat kamera canon 1D ini, huh, seksi nya ngalahin Kim khardasian, aku tidak kalah mupeng nya sambil terus ngeliatin camera canon yang berwarna maroon silver itu, tapi harga nya itu ga tahan, bisa buat bayar kontrakan rumah setahun, kalau aku jual diri ke tante tante girang, bisa kebeli gak ya tuh kameranya??””
        “ jangan harapa jod,” erik menanggapi ucapan ku dengan tidak lepas kea rah kamera Samsung tadi, ‘ biar dikata tante tante girang, mreka juga milih milih kalau soal brondong,
        “SIALAAAAAN, yang ini seksi banget euy!! “ kali ini arin yang tidak mau kalah, gilaaaaaa, syahwat uey syahwat, hahahaha, aduuuh mulus nyaaaaaaaaa,
        “ Makanya mulai nabung, rin kalau kamu  bawaanya udah syahwat, kamu gabakal bisa nahan lagi,” sabar erik yang masih menatap dv tadi,
        “ gausah pakai duit rik, cukup yang jual aku rayu buat ngasih aku barang ini, atau kalau engga aku belajar hipnotis, biar tak hipnotis ini penjual nya hahahaha “ tertawa arin lepas,,
 Dan kami pun meninggal kan pameran itu dengan wajah yang masih mupeng, dan fikiran yang masih berada di pameran itu, pameran yang sempat membuat meraka mempunyai niat jahat, menghipnotis, merampok bang, menjual voucher pak cobra seharga 10x lipat,  akhir nya sambil mengucapkan istighfar berkali kali,
        ‘” kayanya kalau aku jual semua barang barang di kontrakan ga bakal cukup buat beli barang barang tadi”   kali ini suara cempreng erik mencetus kembali,      ‘ eleh rik kan yang ada di kontrakan kita Cuma radio, tv 14 inc, motor butut mu itu, kulkas, sama perkakas perkakas dapur, apanya yang mau kamu jual?  Duuuuhhh,  kecuali kamu sekalian jual ibu ibu kontrakan nya sekeluarga,
        “ duh dari pada kita berdiri disini terus meratapi nasib kita yang pengen ini itu, mending cari makan yuk ah, aku laper, kalian pada gada yang laper atau nahan laper karna ga punya duit?” arin berkata dengan wajah nya yang tidak tahan akan lapar nya,  kami meninggalkan tempat itu dan mencari tempat makan yang sesuai kantong,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar